Jumat, 18 Maret 2011

Test Ride Honda CBR 250R Ngebut di Sentul, Honda CBR 250R Tembus 152 km/jam!

Setelah riding di jalan raya bersama Honda CBR 250R versi Thailand yang diambil dari importir umum (IU), Probike. Kini giliran mencicipi motor 250cc satu silinder ini di sirkuit International Sentul, Bogor.

Bedanya, motor yang kali ini dipakai adalah versi Indonesia yang didatangkan langsung oleh ATPM Honda di Indonesia, PT Astra Honda Motor (AHM). Yuk, langsung geber!

Secara dimensi, bentuk hingga fitur tidak ada bedanya dengan versi Thailand yang sebelumnya dicoba. Semuanya sama dengan riding position yang cukup nyaman untk harian sekaligus nyaman diajak ngebut di sirkuit.

Posisi kaki yang melipat ke belakang, panjang jok hingga ukuran visor yang tidak terlalu besar dan tinggi stang terasa pas buar rider untuk berlindung dari terpaan angin. Posisi merunduk bisa dilakukan dengan sempurna.

Asiknya desain tanki juga nyaman didekap dan tetap membuat kaki bebas terbuka ke kanan dan kiri. Hal ini memudahkan saat menikung di semua tikungan sirkuit Sentul.
Perhatian utama pada sesi kali ini adalah pada handling. Bobotnya yang selisih 7 kilogram lebih ringan dari Kawasaki Ninja 250R membuatnya terasa sangat ringan, bukan hanya saat dikendarai tapi juga ketika memindahkan dengan didorong.

Sasis turbular yang dipakainya terbukti lincah dan nyaman dikendarain. Merubah arah di kecepatan tinggi pun bisa dengan mudah dilakukan. Misalnya saat harus zig-zag di tikungan "S" besar Sentul, tak perlu usaha keras untuk merubah arah motor dari rebah ke kanan saat masuk tikungan dan keluar dengan posisi rebah ke kiri.

Hanya saja saat keluar tikungan terakhir dalam kondisi full throttle, sempat terasa ban belakang kehilangan traksi. "Coba posisi duduknya lebih mundur, pasti hilang," saran Wahyu Widodo, pembalap tim Honda di Indoprix yang juga ikutan menjajal Honda CBR250R.

Dan ternyata benar, setelah dicoba di lap berikutnya, gejala goyang belakang langsung hilang malah kecepatan bisa ditambah. Tentunya konstruksi suspensi pro-link di belakang juga sangat membantu pengendalian.

Performa mesinnya cukup bisa diandalkan. Meski hanya satu silinder tapi sudah dilengkapi dengan Programmed Fuel Injection (PGM-FI), tapi akselerasi di putaran bawahnya lumayan galak. Keluar tikungan lebih enjoy, meski kadang posisi gigi masih terlalu tinggi tapi terbantu torsi yang besar jadi tetap terasa bertenaga. 

Keluar tikungan terakhir sambil berakselerasi penuh, topspeed di trek lurus di depan tribun penonton, tembus 152 km/jam. Itupun rasanya masih bisa bertambah seandainya lintasan lebih panjang. 160 km/jam rasanya masih bisa dicapai dalam kondisi standar.





Soal Antilock Braking System (ABS), terbukti berfungsi optimal. Contohnya saat kru MotorPlus menjajal Honda CBR 250R di area sekitar parkiran Sirkuit Sentul. Melakukan pengereman mendadak di aspal berpasir, tidak terasa ada gejala roda mengunci.

Roda tetap menggelinding tapi kecepatan berkurang drastis. Yang terasa hanya lendutan kecil di tuas rem depan, tanda ABS bekerja mengurangi tekanan fluida saat roda mulai terkunci.

"Hal yang sama juga akan terjadi ketika melakukan pengereman mendadak di aspal basah," ungkap Sarwono Edhi, Technical Service Training Manager PT AHM.
(motorplus-online) 
Penulis : Popo | Teks Editor : Nurfil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar